Sesejuk embun menghempas dahaga
sebening air membasuh raga
sebiru langit pencerah dunia
seindah pelangi warnai hari
Sungguh seperti itulah dirimu saat itu
saat kau butakan mataku
kaburkan nuraniku
matikan rasaku
dari kenyataan yang sebenarnya
Sungguh bodohnya diriku
membiarkanmu meracuni pikiranku
menguasai rasaku
mendustai kata hatiku
tak pantas kau kusebut manusia
biarlah karma menuntunmu
ke jalan manusiamu
sebab aku tak mau bersua denganmu
Bukan amarah
bukan dendam
aku hanya tak ingin membuka luka lama
luka yang mungkin kini sembuh
namun bekasnya takkan pernah terhapus
=]]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar