Jumat, 09 Maret 2012

SAYA KEMBALI!!!! :D

Ayeeeeeee... I'm back! I'm back!!
Tenang sodarasodara tenang.. Saya tau kok kalian udah kangen #ngelantur. Hehehehe UAS seminggu [kurang sehari, besok] menghalangi kesempatan saya untuk posting #halah. Tapi tenang... Saya kembali sekarang hehehe.



Tapi tunggu dulu.. Saya mau posting apa ini??? Hadeuh capedeh
Yaudalah berhubung minggu depan saya ujian praktek, ini deh saya nyalin dari blog temen. Saya googling trus nemu ini deh :D [terlanjur malu karena lupa mau posting apa akakakak]


PIDATO BAHASA JAWA


Pidato dalam bahasa Jawa dikenal juga dengan sebutan medharsabda, sesorah, dll. Pidato menggunakan bahasa Jawa tidak jauh berbeda dengan pidato menggunakan bahasa Indonesia. Pertama-tama kita harus menyiapkan konsepnya, pidato dengan bahasa Jawa terdiri dari beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Atur salam; contoh: Assalamu'alaikum wr.wb, nuwun…
2. Atur pakurmatan; contoh :
Dhumateng Bapak… ingkang minulya ing budhi, ingkang kinurmatan para sesepuh priyantun kakung mawi putri, para sedherek-sedherek mudha lan mudhi ingkang kula tresnani.. (ditambah sendiri sesuai dengan acaranya)
3. Atur sukur; contoh:
Saderengipun kula ngaturaken syukur dhumateng Gusti ingkang Maha Agung, ing dinten menika kula panjenengan saget makempal salebeting adicara (disesuaikan dengan acaranya) kanthi manggih rahayu kalis ing sambekala… dst,,
4. Isi
(isi pidato yang ingin disampaikan, tentunya dalam acara tsb)
5. Pengarep-arep (harapan) ; contoh:
(misalkan acara pernikahan: mugiya enggal-enggal dipun paringi momongan ingkang saget mikul dhuwur mendhem jero, kangge agama, kulawarga, nusa lan bangsa, dst)
6. Panutup
(berisi permintaan maaf jika ada kesalahan kata baik disengaja ataupun tidak dan salam penutup)
Dalam pelaksanaanya pidato terdiri dari 4w yaitu:
1. wirama
Iramanya teratur, tidak latah, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
2. wirasa
Perasaan (penjiwaan) misalnya acara lelayu/ kematian tidak boleh slengekan disaat titimpa musibah
3. wiraga
Raga, kalau berdiri tangan ngapurancang, tangan kiri berada dibawah tangan kanan.
4. wicara,
Bicara, hendaknya yang sopan menggunakan bahasa yang baik.
Yang hendak diperhatikan dalam pidato bahasa jawa kata “kita” tidak terdapat dalam konteks bahasa jawa melainkan “kula panjenengan”, di atas merupakan contoh pidato/ sesorah/ medharsabda dan berbeda dengan pranatacara/ pembawa acara.

http://www.budayasenijawa.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar